1: Gangguan Jantung Wafat di Tanah Suci, Khusnul Khatimah di Hari Penuh Berkah
Gangguan Jantung Duka kembali menyelimuti jamaah haji Aceh. Nurhayati Mahmud (66), jamaah haji asal Pidie yang tergabung dalam Kloter BTJ-08, wafat pada Rabu (11/6/2025) pukul 04.33 waktu Arab Saudi di Makkah.
Menurut keterangan TKHI kloter 08, almarhumah mengalami gangguan jantung dan hipertensi, dan meninggal dunia di Hotel Al Zaer Al Akhyar 910 di kawasan Misfalah.
Ketua PPIH Embarkasi Aceh, Azhari, menyampaikan rasa belasungkawa mendalam. “Semoga Allah ampunkan dosa beliau dan menerima hajinya sebagai amal terbaik,” ujar Azhari.
2: Satu Persatu Panggilan Ilahi – Catatan Duka Jamaah Haji Aceh 2025
Makkah – Tahun ini, empat jamaah haji Aceh telah berpulang di Tanah Suci. Terbaru adalah Nurhayati Mahmud (66) asal Pidie, yang wafat karena komplikasi jantung dan hipertensi.
Sebelumnya, Rusli Sulaiman (62), juga dari Pidie dan satu kloter dengan Nurhayati, wafat pada 26 Mei 2025. Kemudian Burhanuddin Muhammad (67) dari Banda Aceh dan Sarullah Adamy Adat (86) dari Aceh Selatan turut menyusul menghadap Sang Khalik.
Kondisi cuaca ekstrem, kepadatan ibadah, dan faktor usia menjadi tantangan besar bagi para jamaah.
Azhari, Ketua PPIH Aceh, mengimbau seluruh jamaah untuk mengutamakan istirahat dan menjaga kesehatan jelang perjalanan ke Madinah.

Baca Juga: BMKG Prediksi Cuaca Berawan di Jakarta Sepanjang Hari Ini
3: Meninggal dalam Ibadah – Kematian Mulia Seorang Ibu Aceh di Makkah
Makkah – Nurhayati Mahmud tak pernah menyangka, perjalanannya menunaikan rukun Islam kelima menjadi perjalanan terakhirnya di dunia. Ia wafat saat menjalani ibadah haji—di tanah suci, di tengah jutaan umat Islam.
Anaknya, yang tidak ikut berhaji tahun ini, hanya bisa menerima kabar duka dari jauh.
“Beliau sangat rindu naik haji. Dan Allah memanggilnya di tempat yang sangat mulia. Kami ikhlas,” ujar salah satu keluarga dari Pidie saat dihubungi via telepon.
Kisah Nurhayati menjadi pelajaran bahwa setiap napas bisa menjadi ibadah, dan wafat di Makkah adalah impian banyak umat Muslim.
4: Gangguan Jantung Pidie ke Makkah, Dari Dunia ke Akhirat – Perjalanan Terakhir Nurhayati
Pidie – Tak banyak yang tahu, Nurhayati Mahmud menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya dengan menabung untuk berhaji. Ia menolak diajak anak-anaknya berlibur ke luar negeri.
“Saya hanya ingin haji, mati di sana pun tak apa,” katanya suatu kali kepada tetangganya.
Kini, kata-katanya menjadi nyata. Nurhayati dimakamkan di tanah Makkah, tempat yang tak semua orang bisa sentuh.
Kematian yang tenang, dalam balutan ihram dan dzikir, menjadi akhir dari hidup yang bersahaja.
5: Gangguan Jantung Lembut dari Tanah Suci: Jaga Kesehatan, Jaga Niat, Jaga Nawaitu
Makkah – Wafatnya empat jamaah haji asal Aceh di tahun 2025 ini menjadi pengingat penting bagi para calon haji dan petugas. Selain aspek ibadah, fisik yang sehat menjadi kunci lancarnya rangkaian haji.
“Jamaah banyak yang kelelahan setelah wukuf di Arafah dan perjalanan panjang di Mina. Istirahat, hidrasi, dan makan yang cukup sangat penting,” kata Azhari, Kakanwil Kemenag Aceh.
Karena sejatinya, haji bukan hanya perjuangan fisik, tapi ketulusan hati.
