1. Puting Beliung Beliung Aceh Timur, 21 Rumah Rusak Berat di Gampong Teupin Breuh
Tebingtinggi Cerita angin puting beliung melanda Gampong Teupin Breuh, Kecamatan Simpang Ulim, mengakibatkan 21 rumah rusak parah dan 3 rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.20 WIB ini berlangsung cepat, disertai hujan deras dan petir.
“Ini kejadian pertama yang kami alami seumur hidup,” ujar Keuchik Iskandar.
Warga bergotong royong membersihkan puing rumah dan pohon tumbang. Sementara, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Saat ini, para korban mengungsi ke rumah sanak saudara terdekat.
2. Hancur Sekejap: Warga Gampong Teupin Breuh Hadapi Malam Tanpa Rumah
Hujan deras, petir, dan angin berputar hebat menghantam permukiman warga Gampong Teupin Breuh, Rabu sore. Dalam hitungan menit, 21 rumah rata dengan tanah. Beberapa di antaranya tidak lagi layak huni. Suasana berubah mencekam, namun masyarakat tetap kuat—gotong royong jadi penyelamat pertama.
“Malam itu gelap dan sepi. Tapi kami bantu satu sama lain,” kata seorang warga.
Kini, mereka hanya berharap uluran tangan dari pemerintah dan relawan untuk memulai kembali dari nol.

Baca Juga: Polsek Pantee Bidari Salurkan Bantuan kepada Korban Longsor di Aceh Timur
3. Bencana Langka di Simpang Ulim: “Kami Tak Pernah Alami Puting Beliung Sebelumnya”
Puting beliung bukan bencana umum di Aceh Timur—itulah sebabnya peristiwa di Gampong Teupin Breuh mengagetkan semua pihak. Rumah semi-permanen dan kayu tak mampu bertahan saat angin melilit dan mencabik atap.
Keuchik Iskandar menyebut ini bencana tak terduga. “Tak pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya. Pihak kecamatan sudah melaporkan ke Dinsos dan Pemkab untuk langkah tanggap darurat.
4. Fakta Cepat: Puting Beliung Teupin Breuh dalam Angka
-
Lokasi: Gampong Teupin Breuh, Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur
-
Waktu kejadian: Rabu, 11 Juni 2025, pukul 18.20 WIB
-
Rumah terdampak: 24 (21 rusak berat, 3 rusak ringan)
-
Kerugian: Diperkirakan ratusan juta rupiah
-
Korban jiwa: Tidak ada
-
Pengungsi: Mengungsi ke rumah kerabat
-
Tindakan awal: Warga bergotong royong bersihkan puing
5. Cerita di Balik Bencana: “Kami Selamat, Tapi Rumah Hancur”
Rohani (48) memandangi sisa rumahnya yang kini hanya tinggal rangka kayu. Malam itu, ia bersama anak-anaknya hanya sempat membawa keluar satu tas pakaian.
“Semuanya hancur, tapi kami masih hidup. Itu yang penting,” ujarnya pelan.
Meski duka menyelimuti Gampong Teupin Breuh, harapan belum padam.
